Selasa, 13 September 2011

Rothschild : Perjalanan Sejarah (3)

Anti-Defamation League yang didirikan keluarga Rotshchild
untuk mencegah gerakkan anti-semitisme di dunia.

1909 : Putra dari Edmond de Rothschild, Maurice de Rothshchild menikahi Naomie Halphen.
1911 : John F. Haylan (yang nantinya menjadi walikota New York) menyatakan, “Ancaman yang sebenarnya bagi negara kita adalah pemerintah yang terselubung seperti gurita raksasa, menutupi seluruh kota, negara bagian bahkan negara dengan lumpur. Sementara di kepalanya adalah sekolompok kecil bankir-bankir licik berskala internasional.”
Warner Sombart, dalam bukunya “The Jews and Modern Capitalism,” menyatakan bahwa semenjak 1820, adalah “Era dinasti Rotschild”, dan juga menyimpulkan bahwa hanya ada satu kekuatan di Eropa, yakni Rothschild.”
1912 : Pada Desember, kabar mengenai “kebenaran” dalam majalah, George R. Conroy menggambarkan seorang bankir, Jacob Schiff : “Tuan Schiff adalah pemimpin sebuah bank swasta besar Kuhn, Loeb and co, yang mewakili kepentingan Rothschild di seberang Atlantik (Amerika: pen). Dia digambarkan sebagai ahli strategi keuangan dan sudha beberapa tahun menjabat sebagai presiden keuangan dari perusahaan Standard Oil. Secara diam-diam dia bersama keluarga Harriman, Gould dan Rosckefeller dalam semua perusahaan jalur kereta milik mereka telah mendominasi keuangan Amerika.
1913 : Keluarga Rothschild mendirikan Anti Defamation League (ADL) di Amerika Serikat. Dirancang sebagai lembaga yang melawan segala bentuk anti-semitisme bagi siapapun yang menghina atau mencerca Yahudi. Selain itu di tahun yang sama, mereka juga kembali mendirikan Bank Sentral Amerika yang masih bertahan hingga saat ini, yaitu The Federal Reserve. Salah satu anggota kongres, Charles Lindbergh terkait dengan berdirinya The Fed, menyatakan “Kegiatan membentuk kepercayaan terbesar di muka bumi. Ketika presiden menandatangani sertifikat ini, pemerintahan tidak terlihat yang memegang urusan keuangan akan dilegalkan. Kejahatan terbesar di era ini dilakukan oleh bank ini dan mata uangnya.”

Cukup penting diketahui bahwa The Fed adalah sebuah perusahaan swasta, baik pemerintah pusat pun tidak memiliki cadangan apapun. Dengan bebasnya memperkirakan bahwa keuntungan per tahun melebihi 150 miliar dollar. Dan kenyataannya tidak pernah sekalipun semenjak berdiri, The fed melaporkan catatan keuangannya.
1914 : Rothschild telah mengandalikan tiga kantor berita Eropa, Wolff di Jerman (berdiri 1849), Reuters di Inggris (berdiri 1851) dan Havas di Perancis (berdiri 1835).
Rothschild menggunakan Wolff untuk menipu rakyat Jerman untuk bersemangat berperang. Dari sekarang Rothschild amat langka diberitakan di media, karena mereka memiliki media tersebut.
1918 : Rothschild  memerintahkan pembunuhan Tsar Nicolas II beserta keluarganya melalui revolusi Bolshevik. Ini adalah pembalasan dendam kepada Tsar Alexander atas kerjasamanya dengan Abraham Lincoln tahun 1864.
Sangat penting diketahui tentang pembantaian tersebut untuk menunjukkan pada dunia, inilah yang terjadi jika mencoba melangkahi Rothschild.
1919 : Setelah berakhirnya Perang Dunia I, perjanjian damai Versailles diselenggarakan untuk memutuskan seberapa banyak Jerman harus membayar kepada pemenang perang. Juga dalam konferensi ini diputuskan mengenai status Israel sebagai tanah air bangsa Yahudi, dengan kontrol terhadap Palestina diserahkan kepada Inggris. Pada saat itu populasi bangsa Yahudi di Palestina kurang dari satu persen. Penyelenggara konferensi sendiri adalah Edmond de Rothschild.
Pada 29 Maret, The Times London melaporkan, “Salah satu yang mengherankan dari pemberontakkan Bolshevik adalah tingginya persentasi orang non Rusia diantara pemimpin-pemimpinnya. Dari 20 sampai 30 komisaris atau pimpinan, yang memfasilitasi dan menyediakan kendaraan untuk pemberontakan Bolshevik, tidak kurang dari 75% adalah Yahudi.” Juga dilaporkan bahwa Rothschild amat marah terhadap orang Rusia karena mereka tidak menghendaki pendirian bank sentral di negaranya. Oleh karena itu mereka mengumpulkan kelompok mata-mata Yahudi dan mengirimkan mereka ke Rusia untuk menggaungkan revolusi.
Mereka ramai-ramai mengganti  nama mereka menjadi nama Rusia, contohnya Trotsky, nama asalnya adalah Bronstein.  Kelompok-kelompok itu dikirim ke seluruh wilayah Rusia untuk menghasut terjadinya huru-hara. Dan majalah The Jewish ost International Edition, edisi 24 Januari 1991 megabarkan bahwa Lenin adalah seorang Yahudi.
Bank N.M Rothschild diberikan tugas permanen untuk menstabilkan harga emas dunia. Kantornya bertempat di London, dan terus dipakai hingga tahun 2004.
1920 : Winston Churchill menulis artikel di tabloid Illustrated Sunday Herald, tanggal 8 Februari, “Semenjak era pemimpin Illuminati Adam Weishaupt, sampai ke Karl Marx, lanjut ke trotsky, konspirasin yang mendunia ini telah semakin kokoh tumbuh. Dan sekarang pergerakkan luar biasa terakhir mereka yang berasal dari antah-berantah perkotaan Eropa dan Amerika, berhasil menggenggam masyarakat Rusia dan menjadi ahli yang tidak diragukan lagi di kerajaan yang sangat besar itu.”
1926 : Bank N.M Rothschild & Sons membeli perusahaan Underground Electric Railways Company of London Ltd yang telah mengontrol segala kepentingan sistem transportasi bawah tanah London.
Maurice de Rothschild memiliki anak dan bernama sama dengan kakeknya, Edmond de Rothschild
1934 : Hukum rahasia perbankan Swiss ditata ulang dan menjadi sebuah aturan yang akan memenjarakan siapa saja pegawai bank yang melanggar aturan kerahasiaan bank. Ini semua adalah dalam rangka persiapan Rothschild mengatur Perang Dunia II yang seperti biasanya mereka akan membiayai masing-masing pihak yang berseteru agar perang berkobar hebat.
Edmund de Rothschild (kakek) meninggal.
1938 : Bank milik Rotshchild di Wina, S.M von Rothschild und Sohne, ditutup terkait pendudukan Nazi di Austria.
1939 : I.G Farben, perusahaan industri baja dan kimia terbesar dunia yang berada di Jerman tiba-tiba meningkatkan produksinya. Peningkatan jumlah produksi ini eksklusif dan ditujukan untuk mempersenjatai Jerman dalam perang. Perusahaan ini sepenuhnya ada dalam kendali Rothschild dan selanjutnya menggunakan orang-orang Yahudi sebagai buruh paksa di kamp konsentrasi.
1940 : Hansjurgen Koehler dalam bukunya, “Inside The Gestapo,” menggambarkan nenek Adolf Hitler, Maria Anna Schicklgruber, “Seorang gadis pelayan kecil… datang ke Wina dan menjadi pelayan… di sebuah rumah milik keluarga Rothschild.. dan kakek biologis Hitler bisa saja berasal dari rumah yang bagus tersebut.”
Pernyataan ini didukung oleh Walter Langer dalam bukunya, “The Mind Of Hitler,” yang menyatakan, “Ayah Hitler, Alois Hitler, adalah anak haram Maria Anna Schicklgruber…. Maria Anna telah tinggal di Wina pada saat dia mengandung. Dan pada saat itu juga dia bekerja sebagai pelayan di rumah keluarga Rothschild. Dan setelah keluarganya tahu dia mengandung lalu dia dikirim kembali ke rumahnya, dimana Alois lahir.