Minggu, 21 Agustus 2011

George Soros Memborong Lahan Pertanian

Adecoagro SA, perusahaan pertanian terbesar di
Amerika Selatan
Harga pangan di dunia melambung tinggi, dan tidak memperlihatkan tanda-tanda akan turun. PBB menyatakan inflasi makanan sekurang-kurangnya mencapai 30% pertahun, dan turunnya nilai dollar secara drastis menyebabkan harga pangan mulai melonjak ke level yang lebih tinggi. Nilai dollar jatuh terkait terlalu cepatnya proses pencetakan di The Fed, anggaran pembelian pangan impor dari negara lain akan naik dua kali lipat dalam dua tahun kedepan dan diprediksi akan terus terjadi seperti itu disetiap dua tahun selanjutnya.
Oleh karena itulah mengapa para investor di seluruh dunia ramai-ramai mempertimbangkan lahan-lahan pertanian sebagai ranah industri baru yang tumbuh pesat. “Para investor berdatangan ke lahan-lahan pertanian di Amerika Serikat dan sebagian negara Eropa, serta Amerika Latin dan Afrika sebagai negara yang mengalami kelonjakan harga pangan paling tinggi,” tukas laporan majalah Bloomberg. “Dana nya semua dikontrol oleh George Soros, miliuner yang memiliki 23,4% saham perusahaan pertanian terbesar di Amerika Selatan, Adecoagro SA.” Lanjut Bloomberg.
Fakta diatas diamini oleh rekan Soros sesama investor, Jim Rogers, “Sudah sering saya bilang kepada masyarakat bahwa lahan pertanian akan menjadi salah satu investasi terbaik di dunia.”

Itu karena permintaan kebutuhan akan pangan terus berkelanjutan bahkan ketika perubahan iklim secara radikal, kerugian dari persediaan air tanah, dan kegagalan terus-menerus memanen tanaman yang menggunakan mesin sesungguhnya mengurangi persediaan pangan global.
Terkait fluktuasi pangan, ada tiga prediksi yang berpotensi terjadi dalam tiga tahun kedepan :
  1. Persediaan pangan akan semakin langka.
  2. Harga pangan akan naik dua kali lipat dalam 2-3 tahun kedepan, dan memungkinkan naik dua kali lipat lagi dalam 2-3 tahun di depannya.
  3. Ketika harga makanan naik 400% dari harga hari ini, pertanian rumahan harus membayar mahal terkait tabungan dollar yang semakin kecil nilainya.

Dengan kata lain, ketika harga pangan meroket, akan semakin menaikkan taraf biaya hidup dalam mendapatkan makanan (atau beli sekarang mumpung harganya masih rendah), atau saya berharap anda memulai melirik gagasan untuk mulai bercocok tanam diatas lahan anda sendiri.
Anda tidak bisa mengembangkan emas, tidak pula bisa mencetak uang anda sendiri (kecuali The Fed). Tapi anda BISA mengembangkan seseuatu yang lebih bernilai daripada emas dan uang : Bahan Pangan!
PELAJARAN DARI TAIWAN DAN PERANG DUNIA II
Saya sudah 2 tahun tinggal di Taiwan, dan saya memiliki kesempatan berbicara dengan orang yang mengalami masa paska Perang Dunia II. Semasa peperangan, tentu saja, Taiwan diduduki oleh penjajahan kekaisaran Jepang.
Setelah perang berakhir dan Jepang meninggalkan Taiwan, Taiwan secara mandiri memiliki pemerintahannya sendiri dibawah kekuasaan Chiang Kai-Sek. Mata uang Taiwan kuno telah dicetak dalam skala besar oleh pemerintah Taiwan untuk menanggulangi inflasi yang disebut “Old Taiwan Dollar”. Dengan sangat cepatnya, meski begitu, pemerintah meluncurkan sebuah uang baru yang disebut New Taiwan Dollar (NT$). Pada 1949, the old Taiwan Dollar diganti dengan New Taiwan Dollar pada nilai rasio 40.000 banding 1.
Selama beberapa tahun setelah PD II, jika anda ingin menyewa sebuah apartment, membeli srumah atau mencari tempat untuk hidup, uang tunai tidak ada harganya sama sekali dan bahkan emas dianggapnya tidak berguna. Satu-satunya transaksi nyata adalah hanya dengan makanan. Jika anda punya makanan, anda bisa membelanjakannya untuk apa saja : mobil, rumah, peralatan, baju bahkan tanah. Jika anda tidak punya makanan, anda akan menjadi seseorang yang bankrut dan tidak dihargai seberapa banyakpun uang atau emas yang anda punya. Seekor ayam yang bisa bertelur dihargai lebih dari emas per ons nya!
Anda tidak bisa memakan emas, tidak pula perak. Semua orang harus makan untuk tetap bertahan hidup, dan itu berarti semua orang butuh pasokan makanan yang tetap hanya untuk tetap beranapas. Itu mengapa berinvestasi di dunia pangan cukup  menarik untuk dijalankan.
Dan dengan “berinvestasi pada makanan,” itu bisa diartikan sebagai berikut :
  • Berinvestasi pada makanan yang awet bisa menjamin penggunaan dan barter di masa depan.
  • Berinvestasi pada kemampuan bercocok tanam anda itu dapat mengetahui bagaimana memproduksi makanan ketika dibutuhkan.
  • Berinvestasi pada benih tanaman non-hibrida itu berarti anda memiliki konsep untuk mengembangkan makanan dan pangan untuk disebarkan pada berbagai generasi tanaman.
  • Berinvestasi pada lahan pertanian – khususnya lahan pertanian dengan air – yang menawarkan kesuburan dan iklim yang tepat untuk memproduksi makanan/pangan.
  • Berinvestasi pada kusrsus yang mengajatkan anda bagaimana untuk membuat makanan dengan berbagai cara : wildcrafting, gardening, sprouting dan lain-lain.
Sumber : 
"Why is George Soros Selling Gold and Buying Farmland"; Mike Adams; thetruthseeker.co.uk; 14 Agustus 2011

Komentar Blogger : 
Sesuai judulnya, seorang miliuner Yahudi yang licik yang kenyang pengalaman merampok uang-uang rakyat dalam berbagai krisis ekonomi ciptaannya, kali ini dia mencoba mengeruk uang masyarakat melalui jalan lain yakni investasi jangka panjang lahan pertanian. Yahudi memang pandai melihat peluang yang berdasarkan pengalaman negara-negara yang pernah merasakan dampak PD II, dimana bahan makanan akan sangat langka, dan seketika merubah emas menjadi tidak berguna. Lantas apa hubungannya dengan zaman sekarang? Sesuai prediksi berbagai media independen bahwa bahan pangan dan makanan setiap tahun akan semakin langka. Disinilah Yahudi melihat peluang. Apa jadinya jika lahan-lahan pertanian di dunia akan terus diakuisisi oleh para Yahudi? Anda sendiri bisa memprediksinya bila mengetahui track record Soros dan kawan-kawannya.