Presiden Ahmadinejad dalam pidatonya menyambut acara peresmian rudal terbaru milik Iran |
Presiden Iran menyatakan pada Selasa 23 Agustus 2011, pihak militer Iran dapat melumpuhkan musuh mereka seraya Teheran menampilkan rudal penjelajah model baru buatan Iran, tambahan stok baru lagi bagi gudang senjata nasional Iran.
Televisi nasional Iran melaporkan bahwa rudal baru yang ditunjukan kepada publik dalam sebuah acara peresmian di teheran itu dirancang untuk target markas angkatan laut, dengan daya jangkau 124 mil atau sekitar 200 kilometer dan mampu menghacurkan sebuah kapal perang besar. Televisi tersebut juga menyatakan rudal itu dapat terbang pada ketinggian rendah dan memiliki bobot yang cukup ringan dan dalam ukuran lebih kecil dibanding rudal-rudal tipe sebelumnya.
“Konsep deterrence (penahanan suatu negara untuk menyerang negara lain; pen)terbaik adalah bahwa musuh tidak berani menyerbu,” ujar presiden Mahmoud Ahmadinejad saat berpidato pada acara peresmian tersebut. Rudal yang juga ditampilkan ke hadapan publik itu diberi julukan “Ghader” dalam bahasa Farisi yang berati “Capable” atau mampu dalam bahasa Indonesia.
“Musuh-musuh kita harus dilumpuhkan semenjak mereka ada di permukaan tanah dan tidak boleh dibiarkan melintasi langit Teheran dan seluruh Iran,” tambah Ahmadinejad.
Dia tidak menyebut satupun nama negara yang dia anggap musuh tersebut. Meski begitu bukan rahasia lagi bahwa masyarakat dunia terutama yang peduli pada konflik timur-tengah tahu bahwa musuh utama Iran adalah Israel dengan sekutunya yang paling setia, Amerika Serikat.
Iran memiliki cukup banyak peralatan tempur seperti rudal balistik daya jangkau pendek dan menengah yang mampu menghantam sasaran di dalam wilayah terdekat, termasuk Israel dan pangkalan militer Amerika Serikat yang berada di kawasan teluk Persia khususnya.
Pada 2010, Teheran juga menunjukkan rudal penjelajah buatan Iran lainnya namun dengan daya jangkau lebih pendek. Rudal penjelajah banyak kelebihannya, diantaranya lebih terarah untuk mencapai sasaran di darat maupun laut dengan akurat.
Juga di hari tersebut dipamerkan pula torpedo jenis baru buatan Iran, yang dijuluki “Valvajar” dalam bahasa Farisi atau “Dawn” dan berarti Subuh/Fajar dalam bahasa Indonesia.
Pihak barat sudah lama memperhatikan kemampuan militer Iran, khususnya terkait dengan program nuklir yang kontroversial di negeri itu. Amerika Serikat dan beberapa sekutunya, dan sebagai perwakilan badan nuklir PBB, International Atomic Energy Agency (IAEA), mereka khawatir bahwa Iran akan mencoba memproduksi senjata nuklir.
Sementara pihak Teheran menyangkal tuduhan tersebut dan menyatakan aktivitas nuklir mereka hanya ditujukan untuk kepentingan damai seperti pembangkit energi.
Iran sering membuat pengumuman tentang kemajuan terbaru dalam bidang teknologi militernya yang tidak dapat dengan bebas diujicobakan seperti layaknya negara lain yang bisa kapan saja dan dimanapun mengujicoba peralatan militer terbarunya.
Iran memulai program pembangunan kekuatan militernya pada 1992, dan sampai hari ini sudah banyak memproduksi senjata-senjata berdaya jangkau jarak jauh, termasuk tank, rudal, jet tempur, pesawat terbang tak berawak dan tentunya torpedo kapal selam disamping kapal selamnya itu sendiri.
Iran Unveils Key Defense Products (Aug 23, 2011)
Courtessy :
"Iran Shows Off New Cruise Missile"; Nasser Karimi - Associated Press - August 23, 2011 dalam thetruthseeker.co.uk; 24 Agustus 2011.