Tulisan ini bukan hanya sebuah cerpen bersambung belaka. Tapi cerpen yang mudah-mudahan bisa menginspirasi dan membuka mata kita semua tentang apa yang terjadi sebetulnya dalam percaturan politik di suatu negara bernama Indungsia. Dan bisa diimplementasikan di negeri kita tercinta, Indonesia yang kabarnya memiliki permasalahan yang sama, baik itu jalan cerita ataupun nama pejabat serta tokoh yang terlibat yang hampir sama.
Tokoh utama cerbung ini bernama Subagyo, yang dikenal sebagai Jenderal bintang empat, seorang lulusan Akademi Militer tahun 1973.
Suatu hari setelah pertemuan “komisi” di hotel mewah di Manhattan, New York, Jenderal Subagyo termenung ketika mendengar salah satu hasil keputusan pertemuan tersebut. George Soros, salah seorang senior di “komisi tinggi organisasi” tersebut merekomendasikan dan menjanjikan kursi kepemimpinan presiden Indungsia. Tentu saja karena Subagyo pernah dilantik sebagai anggota “organisasi” sejak 30 tahun lalu ketika menempuh pendidikan di institusi pelatihan militer terkenal di dunia, West Point, Virginia.
Jenderal Subagyo mengetahui bahwa semua anggota “komisi” tersebut termasuk George Soros bekerja untuk “organisasi” yang lebih tinggi dari mereka. Banyak desas-desus mengabarkan bahwa mereka yang dibelakang “organisasi” ini diantaranya keluarga bankir Yahudi yang tersebar di Eropa dan Amerika, yakni keluarga Rothschild. Karena berkat usaha yang dilandasi dengan prinsip tipu-menipu dan riba yang telah dijalankan semenjak era founding father mereka, kekayaan Rothschild menjadikan Bill Gates dan Warren Buffet bagikan seorang pengemis dibandingkan harta yang dimiliki dinasti Rothschild. Terbukti memang ketika awal karirnya, sebelum merintis usaha Microsoft nya, Gates pernah mengemis-ngemis kepada IBM, yanng merupakan cicit perusahaan anggota “organisasi”.